Mendukung pertumbuhan ekonomi Kab. Mamuju Tengah sebagai daerah otonomi baru dan kabupaten termuda di Sulawesi Barat, Kementerian PUPR memulai pembangunan Bendungan Budong-Budong tahun ini.
Diawali tahun 2014 oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu dilaksanakan Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan SDA WS Kalukku-Karama Tahap II dengan hasil bahwa terdapat potensi bendungan di Sungai Budong-budong, kemudian dilanjutkan Feasibility Study Bendungan DAS Budong-Budong di tahun 2016, dengan hasil potensi pengembangan daerah irigasi yang tersebar di 5 kecamatan seluas 11.400 Ha, dimana 5000 Ha meliputi Kecamatan Topoyo dan Kecamatan Tobadak.
Pada tahun 2018, Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu melanjutkan tahap Model Test dan Studi Geologi Lanjutan dengan penambahan penyelidikan geologi teknik serta dibarengi dengan Studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP).
Bendungan yang termasuk Program Strategis Nasional (PSN) ini memiliki kapasitas tampungan 65 juta m?3; dan sedang dalam proses lelang. Total biaya pembangunannya sebesar Rp 1,24 triliun dengan target selesai tahun 2023.
Bendungan Budong-Budong diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Air Baku Kabupaten Mamuju Tengah sampai 410 liter/detik serta Pasokan Listrik, PLTMH rata-rata 0,62 maksimal 1,63 MW. Fungsi lain dari bendungan tersebut juga dapat mereduksi banjir di kota Topoyo sebesar 60% di kawasan rawan bencana di sekitarnya, serta untuk konservasi yaitu peningkatan muka air tanah dan degradasi palung sungai Budong-budong.
POSTER
KONTAK
APLIKASI
PENGUNJUNG
Balai Wilayah Sungai Sulawesi III mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
© Copyright 2018. sda.pu.go.id/bwssulawesi3. All Rights Reserved